photo '..from NoWhere to SomeWhere..' by ak
..karena belajar adalah kewajiban dan kebutuhan seumur hidup.. ...karena kebaikan adalah energi + yang tak lekang oleh waktu...

Selasa, 29 Januari 2008

IT4Madrasah @yahoogroups.com, Diluncurkan


Hari ini tanggal 29 Januari 2008 ~ 21 Muharram 1429H, sebuah milis beralamat di IT4Madrasah@yahoogroups.com diluncurkan. IT4Madrasah artinya "Information Technology for Madrasah".

Milis ini bertujuan untuk mengembangkan IT di Madrasah/Pesantren2 di Indonesia. Milis pada awalnya diprakarsai oleh dosen sekaligus senior penulis, Bapak Agus Zainal, SKom, PhD, yang berbakti di Fakultas Teknologi Informasi, ITS Surabaya.

Untuk awal (tentative), penulis membuat dan bertindak sebagai Admin group ini. Semoga visi dan misi milis ini bisa tercapai. Dukungan dari anda juga diharapkan, dalam bentuk apapun. Jadi, silahkan bergabung di :

Subscribe IT4Madrasah
Lihat group IT4Madrasah

Berikut adalah prakata dari milis ini:
_____________
Bismillaah al-Rahmaan al-Rahiim

Madrasah dan pondok pesantren adalah sekolah agama yang perannya bagi bangsa dan negara RI tidak bisa diragukan lagi, sejak perjuangan kemerdekaan, hingga detik ini. Hanya saja, nasibnya tidak semujur lembaga pendidikan yang lain. Fasilitasnya, pembelajarannya, bahkan pengetahuan ITnya sangat ketinggalan.

FYI, 2006 lalu pemrakarsa coba mendownload program-program pembelajaran FREE berbahasa Arab. Sekaligus bersama teman coba buatkan user guidenya pula (dalam Bahasa Indonesia). Alhamdulillah, usaha kecil ini disambut luar biasa. Ribuan copy telah tersebar di seluruh tanah air. Lalu 2007 diadakan beberapa training pemakaian software tersebut di tanah air, misalnya Boyolali, Sidoarjo, Probolinggo, Tulungagung, dll.

Sebenarnya tidak hanya software-software itu saja yang bisa kita introduce ke madrasah dan pesantren. Insya Allah masih banyak ide-ide segar yang masih bertengger di pikiran cemerlang rekan-rekan civitas akademika/praktisi/pemerhati/peneliti IT dan seterusnya. Misalnya bagaimana kalau sedikit demi sedikit mengenalkan IT dalam rangka mengatasi masalah akademik, menyusun data base santri, manajemen keuangan, digital library, pengajarannya, dsb. Kita punya moodle, joomla, dan lain-lain untuk dimanfaatkan buat tujuan tersebut.

Keanggotaan milis ini terbuka buat siapa saja yang berniat dengan tulus ikhlas urun rembuk/menyumbang dalam bentuk apapun dan sekecil apapun, untuk kepentingan salah satu pilar pendidikan masyarakat ini.

Scopenya adalah untuk kepentingan pengembangan IT (dan mungkin teknologi secara umum) di Madrasah & Pesantren.

Demikian, semoga bermanfaat dan diridhoi Allah

Minggu, 27 Januari 2008

Pak Harto telah pergi

Rasanya pasti banyak bertaburan tulisan
Rasanya tidak perlu menambah satu lagi
Tapi rasanya ada yang terlewat

27 Januari 2008, 13.10, Pak Harto meninggal dunia

Innalillaahi wa Innaa Ilaihi Rooji'uun
Semuanya akan kembali kepadaNya

Ada duka
Ada suka ?

Selaksa bunga
Seluas noda

Berbilang jasa
Bertumpuk dosa

Ada cinta, cinta mati
Karna hati yang tuli

Ada benci, benci batu
Karna hati yang beku

Biarlah
Kita serahkan pada ahlinya

Biarlah
Kita serahkan padaNya
Semuanya

Selamat Jalan pak Harto
(rasa hilang itu... tak teredam jua... ???)

Rabu, 23 Januari 2008

Puisi KASIH

AKU sudah memanggilmu
Kau mengabaikanku

Sudah Kubuka tanganKu
Kau tutup pandangmu

AKU bilang Aku di dekatmu
Kau berlari menjauhiKu

Kau mengkhianatiku
AKU lempar senyum kasihKu

Kau mau kemana lagi
AKU kan di sini

Menunggumu
Mengasihmu

Merindumu
Menyayangmu

Jumat, 11 Januari 2008

Tahun Baru, sebuah Master Plan

Tahun Baru Masehi 2008
Tahun Baru Islam 1429H


Menjalani hidup lebih baik.
Mengharap dunia lebih cerah.

Menegaskan niat, menjejaki aksi


Agenda
Di bawah adalah agenda-agenda utama dalam Blog ini, insyaAllah. Ia bukan topik, tapi adalah tema atau master design untuk ide, aksi dan produksi. Semoga (akan) bermanfaat, untuk pribadi dan yang terkait.

Socio IT, konsepsi dan implementasi
Keterkaitan aspek sosial dalam teknologi dan IT, penerapan teknologi/IT dalam mekanisme sosial

Antara dunia maya dan nyata, meretas batas

Mengusung fleksibilitas dunia maya dalam nyata; mengangkat yang nyata dalam maya

Teknologi spiritual, spiritualitas teknologi
Pembelajaran dan pemahaman teknologi dari sisi spiritual; pemanfaatan konsepsi2 teknologi dalam spiritualitas

Melepaskan arus, mengusung mimpi

Mempertanyakan mainstream, menyusun teka-teki dunia impian

Layanan sistem IT, suatu amal

Layanan konsultasi, desain dan sistem IT untuk UKM dan lembaga non-profit, gratis.

Dan beberapa tema lain, sesuai kebutuhan dan sikon

Your comments, suggestions, collaborations are welcome :)

Rabu, 09 Januari 2008

Batam, bagian sejarah hidupku

Pertama kali terbersit keingintahuan tentang Batam, pada saat akhir masa kuliah waktu itu. Berarti sekitar 98-2000an. Tidak terlalu serius memang, hanya rasa penasaran saja. Walaupun pesona Batam saat itu sudah agak redup -seiring krisis ekonomi negara, toh tetap saja Batam menjadi salah satu daya tarik pencari kerja waktu itu-termasuk saya, disamping terutama Jabotabek tentunya.


Seiring perjalanan nasib, Batam terlupakan. Saya tenggelam di tengah hiruk pikuk Jabodetabek. Lima tahun cukup membuat saya tahu 'jeroan' jakarta. Termasuk rasa frustasi menghadapi stress sehari-hari. Di kantor maupun di jalanan. Di dekat tempat tinggal, maupun di arena belanja dan hiburan keluarga (lha.. sampe hiburan pun bikin stress, parah kan??!!:D).
Hal ini membuat mimpi untuk 'hidup damai' di daerah kembali muncul. Mulailah saya melirik-lirik kantong industri daerah, selain jabotabek pokoknya. Kalimantan, Sumatera, Jawa Timur (terutama), juga Batam. Kebetulan, keluarga juga punya 'kepentingan' yang bisa disinkronkan.

Januari 2006, terbukalah kesempatan itu. Iseng2 saya chating dengan teman lama. Dia di Batam. Kebetulan tempatnya kerja lagi mencari orang. Kira-kira cocok dengan profil saya. Terkirimlah CV. Tidak lama. Tidak perlu waktu sejam buat si Bosnya teman untuk 'menaruh hati' pada saya, eh pada CV saya maksudnya :). Secara teknis akan diatur interview dan terutama urusan administrasi dengan team rekrutmen HRD. Proses terakhir ini ternyata tidak lancar. Seminggu, 2 minggu, tidak ada kabar. Entah dimana 'slilit'nya, yang jelas tidak ada panggilan pada akhirnya.

Terus terang kantor saya saat itu 'tidak jelek'. Di kawasan Sudirman, dan dengan mekanisme kerja yg sangat rapi (terlalu rapi malah :D). Saya bisa memilih untuk bertahan (dg serangkaian +- jakarta). Tapi dalam masa itu, temen2 deket mulai tahu bahwa saya sudah 'gelisah' di kantor. . Ya, lirik sana lirik sini. Cari-cari kantor lain maksudnya. Beberapa sempat berproses. Walau tidak lupa juga sembari terus menghidupkan 'mimpi' entrepreneurhsip saya (yg semoga jangan padam).

Ah temen-temen saya memang baik. Tanpa diminta, tiba-tiba seseorang menawarkan 'peluang matang'. Dan anehnya, tempatnya : Batam.
Sebenarnya dia yang sudah diproses lebih dulu. Tapi karena dia cewek dan 'sudah berbuntut', atas pertimbangan keluarga, kesempatan itu tidak diambil.
Diteruskanlah ke saya. Waktunya sedikit paralel dengan cerita ceting di atas. Tapi yang ini lebih agresif :). Kayaknya karena memang lagi butuh orang. Justru saya yang agak lambat. Form pre-interview dan semacamnya agak delay saya kirim.
Tapi begitulah pada akhirnya. Saya pun 'diterbangkan' ke lokasi untuk interview. Semuanya lancar-lancar saja. Dan akhirnya mulailah 'kehidupan baru' saya. Sebagian karena nasib. Sebagian karena 'strategi' pribadi.

Batam, Allah memang menakdirkanku untuk 'mencicipimu'mu :).

____epilog
Cerita ini memang lebih bernuansa personal daripada tulisan lain, yang lebih 'keluar'.
Saya coba mengikuti saran seorang teman, agar blog ini tidak melulu serius :) (masak sih?). Hitung2, agak niru Blog2 personal lain hehe.
Tapi sebentar, ini juga serius: sebenarnya saya tidak bermaksud menulis judul di atas. Paragraf awalnya saya maksudkan untuk berutur tentang satu kesan mendalam saya soal Batam (dan Indonesia:) ), yach.. mungkin di kesempatan berikutnya saya teruskan judul aslinya: Batamku, kau membuatku terharu..
ah.. dasar 'penulis' amatir huehehe..

Rabu, 02 Januari 2008

(Perayaan) Tahun Baru yang selalu membingungkan (saya)

Tahun baru 2008 baru kemarin datang.
Seperti biasa gegap gempita orang menyambutnya. Macam-macam acaranya. Dari yang pesta kembang api, dangdutan, terompetan, sampai yang mabuk2-an dan begadang sepanjang malam dan dinihari.Tapi juga ada yang ngaji, merenung dan i'tikaf di masjid.

Saya?
Saya selalu bingung melihatnya. Ya, 'melihatnya', bukan menghadapinya.
Ketika orang-orang dengan cerah ceria berseliweran di jalan dan di tempat-tempat hiburan, atau paling tidak menikmati acara TV Old&New, dan (merasa?) berdebar-debar menunggu detik2 pergantian, saya selalu sudah atau pengen tidur pada saat itu.

Saya belum sepenuhnya mengerti kenapa orang-orang bisa sebegitu 'dahsyat' dalam histeria bersama, menghadapi pergantian waktu yang hanya sepersekian detik itu. Apakah dengan berlalunya sesaat yang lalu, atau sehari yang lalu, kita benar-benar memperoleh anugerah yang baru, semangat baru, energi (ter)baru(kan), atau apaun nama dan jenisnya?

Saya cukup mengerti kalau orang membutuhkan titik tolak, butuh 'mimpi' baru, perlu recharging, untuk mengarungi hidup yang (nampak) semakin berat pada masa-masa berikutnya. Tapi merayakannya ?
Apakah dengan perayaan yang gegap gempita seperti itu kita lantas benar-benar memperoleh 'jiwa' dari hal-hal yang kita harapkan di atas? Atau yang kita peroleh hanyalah 'kekosongan' belaka ?

Atau jangan-jangan ini karena saya saja yang 'kurang santai' menghadapi moment seperti itu. Kata orang, lha gitu aja kok dipikir? Lho, kalau gak (pake) dipikir, terus gimana? Langsung ditelan?
Kecurigaan saya yang lain adalah sbb:
- ada kemungkinan orang kebanyakan itu jauh lebih bekerja keras dan sukses dibanding saya, sehingga mereka merasa 'berhak' untuk sekedar merayakan keberhasilan di tahun sebelumnya, dan menyongsong satu tahun ke depan dengan lebih optimis
- mungkin orang-orang sangat 'serius' memaknai pergantian tahun, demikian seriusnya, sehingga mengangap hal itu sebagai sebuah 'ritual' yang setara dengan, misal hari raya agama masing-masing
- mungkin juga orang-orang 'sedikit' (utk yg ini comparative nya 'sedikit' aja, kalo banyak bahaya) lebih stress dibanding saya, sehingga mereka memerlukan refreshing yang lebih banyak dan meriah dibanding saya
- mungkin mereka lebih 'santai' menghadapi apapun dalam hidup, sehingga apa yang ada di depan (seperti gemerlap tahun baru), mending diikuti saja, seperti para tetangga, teman, kerabat, dst.
- Yg paling umum saya kira adalah kata 'hiburan'. Tahun Baru-an adalah hiburan. Yang penting hati terhibur, keluarga, teman-teman, kerabat, semua terhibur. Tidak perlu repot2 dengan maksud dan tujuan, apalagi visi dan misi kegiatan. Wah.. buat apa, wong cuman mau terhibur kok. Toh, semuanya sudah tersedia, sudah disajikan, tinggal dinikmati saja.

Tentu tidak salah orang mencari hiburan, sebatas wajar dan proporsional. Tentu juga seharusnya halal & baik -- kalau kita masih mengindahkannya.
Di luar itupun, masalahnya, bukankah setiap event tradisional/nasional pun sudah kita isi dengan sekian ragam hiburan yang hampir sejenis? Tetangga depan rumah kawinan, kita menikmati dangdutan. Teman anak kita di RT sebelah sunatan, kita dangdutan. Kota dan kabupaten kita ber-hari jadi, dangdutan lagi. 17-an apalagi. Bahkan di hari raya suci Idul Fitri pun, tidak 'dong' rasanya kalau gak ada dangdutannya. TV dan radio juga sudah kita nikmati hampir tiap jam hal yang sama.
Itu baru dangdut dan panggung musik. Belum variasi lainnya..

Jadi, begitu besarnya energi (dan jelas uang!) kita sisihkan untuk menghibur hati kita.
Lalu siapa yang untung ?
Atau ada pandangan yang lebih 'netral' dan jernih dari pada sekedar 'kebingungan saya' ? :)

Betapapun, saya tidak sedang curiga, geram (apalagi 'mencibir') terhadap pribadi-pribadi, teman, tetangga, orang-orang by person, tapi lebih pada kultur komunitas, yang saya ingin obrolkan selebihnya di sesi berikutnya : Tahun Baru, Kultur Selebrasi dan Konsumerisme dan Kepentingan Kapital.