photo '..from NoWhere to SomeWhere..' by ak
..karena belajar adalah kewajiban dan kebutuhan seumur hidup.. ...karena kebaikan adalah energi + yang tak lekang oleh waktu...

Jumat, 21 November 2008

Technology : Quo Vadis?

Tulisan ini masih berupa 'salinan' dari obrolan saya dengan temen-temen di milis tertentu. Ini pun sudah cukup jadul. Tapi gak papa ya. Idenya masih relevan kok (maksa). Tulisan ini sebenarnya terkait tulisan Dewi Lestari -Harta Karun buat Semua - yang diposting seorang rekan. Bukan, saya bukan fans berat si Dee, tapi kebetulan saja waktu itu idenya cukup menarik. Silakan cari sendiri tulisan aslinya, karena memang sudah cukup (sangat?) lama.

Saya ingat pernah membahas tentang semacam 'tesis' pribadi dengan seorang teman, bahwa:

"Sebenarnya (extremnya) saat ini kita (dunia) ini sudah tidak memerlukan lagi mengejar technology (yg lebih) canggih, karena yg lebih dibutuhkan adalah 'teknologi moral' yg bisa membuat kita (dunia) bisa merasakan kemajuan/kemakmuran/kedamaian bersama--yg lebih merata.."

Sekedar contoh extrem adalah, selagi jutaan dolar US (entah punya siapa aja; kemarin2 sih, kalo sekarang US lagi sekarat juga!!) dialokasikan ke research angkasa luar (dan telematika salah satunya, mungkin), kenapa tidak lebih dulu 'dunia sepakat' untuk berhenti dulu, agar dana yang sedemikian besar itu bisa digunakan untuk mengangkat harkat jutaan orang di negeri2 tertinggal?

Pasti, sebagaimana teman saya -- walaupun beliau tidak full-kontra, akan banyak pro-kontra dg ide tersebut. Akan banyak sekali aspeknya. Dan mungkin akan kedengaran naif, simplifikatif, kontra-modern, dsb (asal gak kontra-revolusi ya? :P)
Kata sang teman: ya tidak perlu begitu, setiap orang/kelompok bisa 'berlari' sendiri sesuai kepentingan dan idealisme nya; yang lebih diperlukan adalah lebih menyeimbangkan : yg terlalu ke atas, bisa lebih horisontal sedikit, yang terlalu lebar, bisa lebih memanjang, dst...

Bisa dibilang betul juga, mgkin seperti saat jaman perang pun (perang modern maupun perang jamannya nabi), tetep ada semacan role --setiap orang berperan dan berjalan dg responsibility masing-masing--, bahkan sabda Nabi sendiri : tidak perlu semuanya ikut berperang, harus ada yg tetap menuntut ilmu.. Artinya dalam keadaan apa pun, kepentingan dan 'kecenderungan' tiap orang/kelompok, mesti dan perlu diwadahi.

Hanya masalahnya, nampaknya sekarang yg ikutan 'berperang' di technology/business enhancement jauh lebih besar daripada yang lebih tertarik untuk memeratakannya; dan melihat trendnya, nampaknya masih jauh dari harapan di tulisan itu, untuk melihat orang cukup 'berjalan' saja dulu. Begitu..

Kalau (mem) bingung (kan) lapor yak?