photo '..from NoWhere to SomeWhere..' by ak
..karena belajar adalah kewajiban dan kebutuhan seumur hidup.. ...karena kebaikan adalah energi + yang tak lekang oleh waktu...

Rabu, 09 September 2009

KEBAIKAN YANG INDAH



Seorang wanita baru pindah ke sebuah kota kecil. Setelah berada di
sana beberapa waktu, ia mengeluh kepada tetangganya tentang pelayanan
buruk yang dialaminya di apotek setempat. Ia meminta tolong pada
tetangganya agar mau menyampaikan kritiknya pada pemilik apotek itu.

Beberapa hari kemudian wanita pendatang tersebut pergi lagi ke apotek
itu. Pemilik apotek menyambutnya dengan senyum lebar sambil mengatakan
betapa senangnya ia melihat wanita itu berkenan datang kembali ke apoteknya,
dan berharap wanita dan suaminya menyukai kota mereka. Bukan hanya itu,
pemilik apotek itu bahkan menawarkan diri membantu wanita dan suaminya
menguruskan berbagai hal agar mereka bisa menetap di kota itu dengan nyaman.
Lalu, ia pun mengirimkan apa yang dipesan wanita itu dengan cepat dan baik.

Wanita itu merasa senang dengan perubahan luar biasa yang ditunjukkan oleh
pemilik apotek. Kemudian, ia melaporkan hal itu pada tetangganya.
Katanya, "Anda tentu sudah menyampaikan kritik saya mengenai betapa buruk
pelayanannya waktu itu."

"Oh, tidak," jawab tetangganya. "Sebenarnya saya tidak menyampaikan kritik
Anda pada mereka. Saya harap Anda tidak keberatan. Saya katakan pada pemilik
apotek itu betapa Anda terkagum-kagum melihat caranya mendirikan apotek di
kota kecil ini. Dan, Anda merasa apoteknya adalah salah satu apotek dengan
pelayanan terbaik yang pernah anda temui."

--------------------
--Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan(disediakan) kebaikan dan tambahan
(ridha Allah) serta muka-muka mereka tidak tertutup oleh kehitaman dan tidak
(pula) kehinaan. Mereka itulah ahli surga yang mereka kekal di dalamnya [Yuunus; 10:26]

_______________________ catatan :
artikel ini di-copas dari milis padhangmBulan, dg sender berinisial : LM/WP.
gb dari : sini

Semoga kita, dan terutama saya, bisa belajar banyak dari cerita sederhana tapi berarti ini.
Seringkali cara/metode/teknik sangat penting untuk dipikirkan dan menentukan keberhasilan, jauh lebih efektif daripada bagusnya tujuan, tanpa teknik dan strategi yang baik. Semoga.

Alhamdulillah, Passwordku Bisa

Alhamdulillah, setelah mencoba dengan pantang menyerah, berbulan-bulan, berminggu-minggu, berhari-hari (loh, kok kebalik?), akhirnya password gmail/blogger ini bisa saya ingat kembali.

Semoga dengan begini, blog ini bisa kembali terupdate (ah alesan mulu).
Eh tapi bener, tidak updatenya blog ini memang ada hubungannya dengan lupanya password, walau memang penyebab utamanya karena tulisannya yg tidak pernah siap upload, hehe...

Demikian dulu

Selasa, 07 Juli 2009

Status-status FB itu..

Ya, yang saya maksud FB adalah fesbuk alias Facebook.
Kok FB dibawa2 kesini ?
Iya, karena saya ingin menyalahkan ke-FB-an saya yang menyebabkan blog ini lagi-lagi terlantar.
Itu pertama :)

Kedua,
Pada galibnya (kenyataannya ?), banyak hal yang saya tuangkan di FB (berikut beberapa komen, diskusi, serius maupun sok serius, becanda, maupun konyol) bisa saya tuliskan dan detilkan menjadi sebuah tulisan yang lebih bermakna di blog (halah, makna apanya?). Maksudnya, bermakna untuk mengisi kekosongan blog, begitu :)


gb dari sini

Ketiga,
Saya sudah menyimpulkan, untuk kondisi saat ini saya 'tidak sanggup' untuk terus 'berkarya' secara lebih baik dan utuh (walah, emang yg mana) di blog ini. Jadi mungkin akan saya isi dengan memakai gaya yang lebih 'natural' (maksudnya, sekenanya kale hehe).
Tapi saya jamin tetep bermakna kok (lihat soal makna di point 2 di atas haha..)

Demikianlah, akhirnya ini lah persembahannya..

_____________________________


7 Juli 2009 :
Untuk melakukan sesuatu yang serius dan penting, kita harus pakai ilmu. Jadi, Maaf Kawans, "Elmu" saya belum cukup untuk memahami ini semua... Selamat (TIDAK) Memilih.. !

6 Juli 2009 :
Benarkah kita masih PERLU memilih, ketika semua PIHAKs (jama'ah/gerombolan-nya),
menempuh SEGALA cara untuk menang ? Benarkah kita (sedang) memilih Pemimpin? Sungguh, Saya memilih untuk jadi PemimPI saja!!

2 Juli 2009 :
JK pinter sekali mengkategorisasi masalah, cepat punya solusi, walaupun masih debatable;
Sby memang bijaksana, pintar mengargai orang, cukup intelek d berhati2, tapi jadi kurang menukik

1 Juli 2009 :
Mungkinkah Politik "Langit" ada berbarengan dengan dunia Duit (Kapitalisme cs) ?!! no
.. no.. dont think so..


26 Juni 2009 :
Simplifikasi: Utang Negara yg Trilyunan ini, mgkin seperti kita yg utang KPR. Seberapa
banyak dari kita bisa beli rumah tanpa KPR ?

24 Juni 2009 :
Kita punya pecel nikmat, tapi peraciknya tukang rebutan dan penjaganya kelas sinetron.
Kita punya roti harum, tapi belinya harus ke warung si Mister, with a CC, its a must
condition! . Kita bisa bikin gudeg ciamik made in celebes, tapi para makelar sudah antri
tak karuan. What a BAD choices..


23 Juni 2009 :
Wiranto memang tentara yg cerdas d cukup tenang, Budiono konseptual dan luas, Prabowo
hanya salut sama semangatnya


23 Juni 2009 :
Jika yang engkau tuhankan segunung emas, maka tunggulah sampai gempanya menguburkanmu (*from somewhere*)

19 Juni 2009 :
[Berita Ngawur] Vandalisme Suramadu...
dari JP
Hahaha.. Bangsa yg Lucu, baru belajar alam full demokrasi, Euforia yang tak
berkesudahan.. Sekali lagi, note saya tentang Budaya Internet, Budaya NGERUMPI menjadi
SANGAT Penting (hehehe promosi) --
di sini


18 Juni 2009 :
DEMOKRASI 3.0! Kawans, mungkinkah "mengendalikan" negara/politik lewat suatu System ??..
Demokrasi 2.0 sudah dimulai.. Mungkinkah menginisiasi Demokrasi 3.0 ?!

17 Juni 2009 :
Ketika kepala terang benderang, tanda Otak bekerja gamblang... Ketika hati berdesir
tentram, tanda Nurani sedang tersiram... Ketika dada berdegup kencang, tanda Nafsu
sedang meradang.... (T or F, Believe It or Not)


15 Juni 2009 :
Pemberantasan Korupsi SBY paling lugas! (hey kawans.. diriku obyektif kan? :D)

15 Juni 2009 :
tapi..... diriku masih belum mengerti juga, kenapa namanya Suramadu ???

15 Juni 2009 :
Isu Kemandirian JK menarik juga

12 Juni 2009 :
Temans, bagi orang luar, Indonesia sangat menarik dan kaya. Monggo optimalkan
pengetahuan dan pengalaman keIndonesiaanmu utk kepentingan bangsa ! Merdeka !!
(halaah..) (*berdasar pengalaman pribadi yg sering tergagap menjelaskan pariwisata Indonesia, krn minim exprnce hix..)

10 Juni 2009 :
Sejak lama diriku deg2an menunggunya. Dan hari ini adalah salah satu puncaknya. Selamat datang yang kutunggu-tunggu... (Selamat tretan Madura, selamat menyambut Suramadu)

3 Juni 2009 :
Semakin diperhatikan kok ternyata semakin tidak menarik... (a message for an object : politica of indonesiana)

1 Juni 2009 :
Memang semakin luas cara dan volume orang berkomunikasi, (seakan2) semakin banyak dan kompleks problem terjadi. Dan kita ternyata masih harus terus belajar, belajar, dan bersabar... Semoga !

Rabu, 15 April 2009

Puisi2(an) Legisla-si(a2)

Satu Pemilu lewat baru saja
Ada ceria, ada euforia
Ada bencana, ada (yg jadi) paria
Karena harta sudah tiada

Bukan itu saja
Karena banyak juga yang gila
Hanya karena suara
Apa daya, perjuangan itu hanya mimpi semata
Karena engkau harap pesta
Di atas derita para jelata

Bagi yang tersenyum di sana
Apa pula yang ada di kepala
Apakah nasib bangsa
Ataukah kemewahan keluarga
Apakah perbaikan kasta
Juga rebutan harta negara

Lalu Sang Suara bertanya
Apakah yang kau maksud idealita
???

gb: news.uns.ac.id

Kamis, 02 April 2009

Kampanye, Pemimpin, dan Panggung itu


Sudah dua minggu masa kampanye pemilu. Tiga orang sekawan, masih tenang2 saja.

So : Hey Te, juga kamu Re, gak ikutan kampanye?
Te : Kampanye kan buat yang punya kepentingan
Re : Iya, kan kita bukan caleg

So : Lo tapi kan kalian perlu punya wakil?
Te : Aku merasa tidak diwakili
Re : Aku merasa baik-baik saja tidak punya wakil

So : yaah.. tapi kan paling tidak kamu2 perlu pemimpin dong
Te : Pemimpin itu yang banyak membantu dan mendukung, bukan minta banyak bantuan dan
dukungan
Re : Setiap orang kan pemimpin, kata agama

So : Ah susah deh, okelah, jangan ngomong pemimpin deh.. tapi kan kalian perlu dpr &
Presiden. Pengurus dan ketua pengelola pemerintahan negara
Te : Itu kan kebutuhan para pemain politik, kami2 sih gak ada hubungannya
Re : Secara filosofis, presiden dan dpr itu bawahannya rakyat, jadi mereka yang perlu
mengelu2kan kita, bukan sebaliknya, mereka yang di atas panggung, kita yang kepanasan
berebut nasi bungkus

So : ah au ah.. gelap ngomong ma kalian. Ku mo pergi, ikut rame2 kampanye
Te : Kemana?
Re : Kampanye apa?

So : hmm..itu.. pokoknya yang ada dangdutnya deh..
Te : lha..? tapi kalo gitu aku ikutan deh..
Re : ???

Rabu, 18 Maret 2009

Aku, Sesuatu, dan Garis itu



siapakah dirimu
yang menentukan hari-hari ku

apakah dirimu
yang mengatur waktu-waktu ku

kenapakah diriku
mesti melihat mu

betapakah diriku
dah membebaskan mu

aku adalah aku
dirimu tetap dirimu

siapakah dirimu
apakah dirimu

aku hanyalah aku

aku bukan dirimu
dirimu bukan diriku

tidak masalalu
bukan masakini
begitupun masadepan

apakah dirimu seseorang
ataukah dirimu sesuatu
jangan-jangan dirimu tidak ada

siapakah dirimu
apakah dirimu

aku bukan siapa-siapa
aku hanyalah aku

aku hanya mau berjalan
dengan atau tanpa dirimu

jangan halangi jalanku
aku hanya ingin ke depan

aku tidak bisa mundur
itu kan membuatku jatuh
mungkin tersungkur

aku hanya ingin berjalan
ke depan

seperti garis
sederhana
sederhana saja



planet : www.princeton.edu

Kamis, 19 Februari 2009

Sedikit Bicara Laut


Posting kali ini sebenarnya adalah apresiasi (baca: komentar2) saya atas posting seorang senior (kampus dulu), yang sedang menyajikan sebuah tulisan serius tentang keadaan kelautan Indonesia. Terutama dari sisi keamanan, potensi kekayaan laut kita yang luar biasa besar, dan problema yang ada.
Tulisan-tulisan tersebut, di samping ditujukan untuk mengikuti sebuah kompetisi blog, dan karenanya cukup tajam dan kaya akan data, juga disajikan dalam rangkaian tiga artikel, yang kesemuanya, menurut saya jauh lebih dari layak untuk nampang di media publik nasional.

Karena itu tulisan ini sendiri sebenarnya tidak terlalu utuh. Dan karenanya, saya sarankan anda membaca tulisan yang saya komentari tersebut dulu.

Salah satu problem yang disorot adalah tentang kurangnya perhatian serius pemerintah terhadap infrastruktur maritim Indonesia, terutama dalam hal pengawasan keamanan di laut. Pendeknya tulisan tersebut menengarai adanya disorientasi pembangunan nasional.

Disorientasi pembangunan! Menarik istilahnya, tapi saya tidak yakin, itu penyebab satu2 nya (atau yang utama). Kemungkinan lain menurut saya adalah memang tidak optimalnya semua sektor pembangunan kita. Di (industri) darat, kita “hanya” membangun jabodetabek. Di sektor pertanian, dimana seharusnya Indonesia bisa menjadi “raja petani” dunia, petani2 kita diombang-ambingkan dengan masalah pupuk, dan proteksi/non-proteksi serta jalur distribusi (monopoli) yang tak kunjung jelas. Pertanian di sini juga sebenarnya adalah termasuk budidaya kelautan.

Yang tampak lebih jelas adalah : strategi (tepatnya, implementasi) pembangunan yang serba jangka pendek. Tidak kuat “sengsara” sesaat, untuk mendapat keuntungan yang lebih abadi..
Ini juga sangat tampak jelas di sektor Oil&Gas (dan mining).. dimana sudah hampir 50tahun, tidak juga ada perkembangan berarti dalam hal kemandirian.


Agak susah sebenarnya memberi komentar pada artikel2 laut tersebut.
Pertama, karena referensinya yg berjibun. Siapa coba yg “berani” melawan sejumlah tulisan dan buku2 serius dari pihak yg berkompeten seperti itu.
Kedua, apa yang ditulis juga tentang hal besar yg melibatkan institusi dan strategi pembangunan nasional yg tidak sederhana, paling tidak melibatkan pihak dan modal besar.
Ketiga, tulisan itu sebenarnya tidak pantas hanya ada di blog. Bukan karena tidak bermutu, tapi malah terlalu/sangat bermutu untuk tidak dipublish di media publik nasional (koran/majalah nasional).. hehe.. (terlalu memuji ada maunya... :D)

Tapi untuk sekedar memberikan opini, tanpa harus mendasarkan referensi lain, bolehlah :).
Pertama, soal visi pemimpin (pada pembangunan kemaritiman).
Tidak mudah menemukan pemimpin seperti ini, saya setuju. Disamping karena memang jarang yang secara individu punya visi maritim yang kuat, juga secara kolektif, isue pembangunan maritim ini tidak pernah (seingat saya) menjadi isu nasional. Katakanlah oleh anggota DPR, tokoh parpol, maupun tokoh masyarakat secara umum. Bahkan untuk sekedar menjadi polemik sekalipun (karena biasanya isu besar/penting disertai oleh polemik publik).
Ini beda, misalnya dengan permasalahan industri minyak/gas/tambang, insfrastruktur transportasi publik, pengaturan kembali jawa/jabodetabek dst.

Kedua,
Apa pasal sehingga isue maritim yang sebenarnya cukup strategis tersebut, jadi tidak terlalu menggema?
Saya melihatnya karena hal-hal ini :
- pembangunan maritim ini lebih banyak merupakan investasi infrastruktur yang sangat berskala jangka panjang. Artinya, ROI-nya tidak akan tercapai dan dirasakan dalam waktu cepat. Hal ini agak beda dengan infrastruktur jalan tol, misalnya, yang meskipun juga berperiode investasi jangka panjang, tapi pergerakan ‘cash-flow’nya bisa sangat nyata dirasakan investornya, karena ia (pasti) terpakai oleh penggunanya.
- karena item di atas itulah, investasi tersebut menjadi “tidak sexy” (not really interesting), bagi banyak pihak. Pihak2 di sini, bisa sangat banyak. “Politikus”, pemerintah sendiri (karena akan kesulitan mengajak pihak2 lain), juga investornya sendiri.
- Apa yang saya sebut “investor” di atas, dalam hal ini nampaknya bisa dibilang “tidak ada”. Karena pembangunan infrastruktur maritim, tidak memberikan keuntungan langsung bagi pihak ketiga (non-pemerintah). Ia hanya memberikan landscape pembangunan bagi pemerintah. Mirip dengan pembangunan insfrastruktur jalan raya (bukan tol). Karena itu, modal yang akan diinvestasikan kemungkinan besar harus datang dari APBN pemerintah, bukan dari konsorsium investasi swasta, yang biasanya terjadi untuk proyek2 besar yang strategis (dari sisi ‘pasar’). Saya tidak terlalu mengerti bagaimana “akuntansi negara” di atur, tetapi bisa kita bilang, hal itu akan menjadi problem besar bagi APBN. Karena dengan kondisi yang sekarang saja, jatah2 pos APBN untuk tiap sektor yang “mengklaim” dirinya strategis (pendidikan, pertahanan - termasuk kemaritiman ini sebenarnya, kesehatan, dst) masih “bermasalah” dari segi rasio kecukupan antara kebutuhan dan pemenuhan.
- Saya tidak terlalu mengerti bagaimana mengatasi keterbatasan “modal” di item di atas, tapi mungkin moda pinjaman luar negeri (lagi!, apa pun bentuknya), bisa menjadi solusi. Tapi sekaligus, juga akan membuat “trap” baru : kita mengharapkan kemandirian, tapi dengan cara meminta tolong orang lain lagi.
Sungguh dilema kalau seperti itu.

Demikian

----
Selebihnya, karena ini hanya komentar, beberapa komen atas komen (diskusi kecil) ini juga ada di blog empunya artikel. Terima kasih

gambar : dkp.go.id

Senin, 19 Januari 2009

Senjata Makan Tuan : ngeBlog yuk!!


Apa yang kita usahakan ketika anak kita yang mulai beranjak SD semakin sering memberi pertanyaan yang 'menyudutkan'? Dalam arti karena beruntunnya pertanyaan maka seringkali kita malah kehilangan jawaban yang pas. Iya, yang pas. Bukan berarti tidak bisa.
Maka kita berusaha memberi jawaban yang memuaskan, masuk akal (nya si anak) dan juga tidak bertele-tele. Kalau bisa memberi jawaban dengan contoh.

Ayah, kenapa sih Allah kok menciptakan hujan? Hmm.. masih gampang kan? Biar tanaman-tanaman bisa tumbuh.

Ayah, kenapa sih kok ada orang jahat? Hmm.. masih terjangkau juga :). Karena manusia punya keinginan 'macam-macam'. Begitu intinya (tapi tidak demikian kalimatnya).

Ayah, kenapa sih Allah kok menciptakan rokok? wah.. sudah agak susah!
Ini karena dia sudah 'terlanjur' memegang konsepsi bahwa segala sesuatu itu diciptakan Tuhan. Tidak gampang memberi pengertian bahwa tidak semua yang ada di dunia langsung melewati 'tangan' Tuhan secara absolut.

Hmm...
Saya tidak ingin bercerita tentang pernak-pernik pertanyaan anak dan kisi-kisi jawabannya. InsyaAllah sudah banyak yang membahasnya. Googling aja! Pasti dapat (sok yakin mode on).

Ini sebenarnya tentang si anak yang saking pengen tahunya akan banyak hal, maka apa yang sedang dilakukan ortunya ia juga ingin mencoba dan merasa bisa. Tentu kita senang dibuatnya. Bisa jadi itu salah satu tanda minat belajarnya yang besar.

Hanya minggu kemarin kejadian waktu sedang asyik browsing dan blogwalking. Walaupun selama ini dia sudah cukup akrab dengan PC, tapi belum terlalu perhatian sama aktifitas nge-net.

Ayah lagi ngapain?
Karena gak pengen panjang, saya jawab aja, ngeBlog. Harapannya dia gak ngerti dan jadi 'menjauh'. Ternyata saya salah kira.
Apa itu ngeBlog? Hmm, 'terpaksa' deh jelasin dikit-dikit.

Kakak mau dong.. (waduh.. ).
Dan.. akhirnya, saya tidak bisa 'menolak nasib' :D. Terpampanglah sebuah blog dengan namanya.

Dan.. itu belum cukup !
Karena minggu-minggu berikutnya setelah itu meluncur kata-kata ini dengan santainya :
Ayah.. ngeBlog yook!
(he..h.. ?)

Semoga ini bukan sejenis senjata makan tuan :))
(lha wong kita orang blogging nya kembang kempis, mana mesti ditambah bantu satu lagi :D)
Tidak apa-apa lah, yang penting anak jadi belajar sesuatu yang baru, dan bermanfaat.

Sampeyan setuju?

Selasa, 06 Januari 2009

Palestina : I am accusing Arab countries, not (only) US


Seorang teman di sebuah milis menyatakan keprihatinan dan kegeraman yang amat sangat tentang keadaan di Gaza, Palestina.

Salah satu kalimat yang saya garis bawahi dalam komentar saya adalah kalimat di bawah :
"Saya kecewa dengan Mesir, Arab, dan sekitarnya, yang takut akan US dan UK ..."

Menurut pemahaman saya memang di situlah letak kunci penyelesaian
masalah Palestina - Israel. Kecuali ada 'keajaiban' Amerika/Israel
runtuh/sadar dengan sendirinya.

Segala macam dukungan : moril, demo, dana, diplomasi, bahkan prajurit
syahid, dari pihak dan negara2 di luar di atas mungkin cukup berarti,
tapi tidak akan cukup mengubah situasi.

Iran meronta.. Tapi Ahmedi tidak mampu sendiri..
Arab diam. Bagaimana tidak diam? Kalau minyak, teknologi, dan uang nya
diputar Amerika?
Mesir ? (mesir punya apa ya?)
Indonesia ? Secara "resmi" ia mengutuk, tapi secara nyata tidak bisa berbuat banyak.

Jadi, dalam jangka panjang, ini kembali berupa permasalahan,
kemandirian negeri2 muslim. Juga : persatuan.
Utamanya dalam hal ini adalah persatuan negeri-negeri Arab. Karena sesungguhnya mereka lah yang punya kekuatan riil di wilayah Timteng untuk menentang kekuatan Amerika dan sekutunya.


Jadi, kalau kita sangat bernafsu mendemo Amerika, Israel, dan Inggris, maka yang juga (lebih) penting adalah "meneriaki" negeri2 Arab.
Karena kalau Amerika-Israel dan sekutunya, sudah tidak bisa diharapkan lagi. Semua indra mereka sudah tertutup, mungkin juga ditutup rapat2. Sedang negeri2 Arab, paling tidak adalah bagian dari "kita" juga. Kecuali kalau mereka juga sudah merasa tidak (perlu) seperti itu.
Hal senada ternyata juga dilontarkan seorang pakar TimTeng dari LIPI di berita detik.com : .

Dan untuk konteks Indonesiaan, persatuan yg dimaksud juga masih jauh.
Buktinya? Parpol2 yg mengaku Islam makin banyak, makin pecah, makin
jalan sendiri.. Juga Ormasnya..

Sekali lagi, ini bukan kontra-support dari aksi2 yg dilakukan
sekarang, tapi sekedar agar kita tidak 'lupa' apa yg paling strategis
dilakukan...

Paling tidak begitulah pemahaman saya, CMIIW.