photo '..from NoWhere to SomeWhere..' by ak
..karena belajar adalah kewajiban dan kebutuhan seumur hidup.. ...karena kebaikan adalah energi + yang tak lekang oleh waktu...

Senin, 19 Januari 2009

Senjata Makan Tuan : ngeBlog yuk!!


Apa yang kita usahakan ketika anak kita yang mulai beranjak SD semakin sering memberi pertanyaan yang 'menyudutkan'? Dalam arti karena beruntunnya pertanyaan maka seringkali kita malah kehilangan jawaban yang pas. Iya, yang pas. Bukan berarti tidak bisa.
Maka kita berusaha memberi jawaban yang memuaskan, masuk akal (nya si anak) dan juga tidak bertele-tele. Kalau bisa memberi jawaban dengan contoh.

Ayah, kenapa sih Allah kok menciptakan hujan? Hmm.. masih gampang kan? Biar tanaman-tanaman bisa tumbuh.

Ayah, kenapa sih kok ada orang jahat? Hmm.. masih terjangkau juga :). Karena manusia punya keinginan 'macam-macam'. Begitu intinya (tapi tidak demikian kalimatnya).

Ayah, kenapa sih Allah kok menciptakan rokok? wah.. sudah agak susah!
Ini karena dia sudah 'terlanjur' memegang konsepsi bahwa segala sesuatu itu diciptakan Tuhan. Tidak gampang memberi pengertian bahwa tidak semua yang ada di dunia langsung melewati 'tangan' Tuhan secara absolut.

Hmm...
Saya tidak ingin bercerita tentang pernak-pernik pertanyaan anak dan kisi-kisi jawabannya. InsyaAllah sudah banyak yang membahasnya. Googling aja! Pasti dapat (sok yakin mode on).

Ini sebenarnya tentang si anak yang saking pengen tahunya akan banyak hal, maka apa yang sedang dilakukan ortunya ia juga ingin mencoba dan merasa bisa. Tentu kita senang dibuatnya. Bisa jadi itu salah satu tanda minat belajarnya yang besar.

Hanya minggu kemarin kejadian waktu sedang asyik browsing dan blogwalking. Walaupun selama ini dia sudah cukup akrab dengan PC, tapi belum terlalu perhatian sama aktifitas nge-net.

Ayah lagi ngapain?
Karena gak pengen panjang, saya jawab aja, ngeBlog. Harapannya dia gak ngerti dan jadi 'menjauh'. Ternyata saya salah kira.
Apa itu ngeBlog? Hmm, 'terpaksa' deh jelasin dikit-dikit.

Kakak mau dong.. (waduh.. ).
Dan.. akhirnya, saya tidak bisa 'menolak nasib' :D. Terpampanglah sebuah blog dengan namanya.

Dan.. itu belum cukup !
Karena minggu-minggu berikutnya setelah itu meluncur kata-kata ini dengan santainya :
Ayah.. ngeBlog yook!
(he..h.. ?)

Semoga ini bukan sejenis senjata makan tuan :))
(lha wong kita orang blogging nya kembang kempis, mana mesti ditambah bantu satu lagi :D)
Tidak apa-apa lah, yang penting anak jadi belajar sesuatu yang baru, dan bermanfaat.

Sampeyan setuju?

Selasa, 06 Januari 2009

Palestina : I am accusing Arab countries, not (only) US


Seorang teman di sebuah milis menyatakan keprihatinan dan kegeraman yang amat sangat tentang keadaan di Gaza, Palestina.

Salah satu kalimat yang saya garis bawahi dalam komentar saya adalah kalimat di bawah :
"Saya kecewa dengan Mesir, Arab, dan sekitarnya, yang takut akan US dan UK ..."

Menurut pemahaman saya memang di situlah letak kunci penyelesaian
masalah Palestina - Israel. Kecuali ada 'keajaiban' Amerika/Israel
runtuh/sadar dengan sendirinya.

Segala macam dukungan : moril, demo, dana, diplomasi, bahkan prajurit
syahid, dari pihak dan negara2 di luar di atas mungkin cukup berarti,
tapi tidak akan cukup mengubah situasi.

Iran meronta.. Tapi Ahmedi tidak mampu sendiri..
Arab diam. Bagaimana tidak diam? Kalau minyak, teknologi, dan uang nya
diputar Amerika?
Mesir ? (mesir punya apa ya?)
Indonesia ? Secara "resmi" ia mengutuk, tapi secara nyata tidak bisa berbuat banyak.

Jadi, dalam jangka panjang, ini kembali berupa permasalahan,
kemandirian negeri2 muslim. Juga : persatuan.
Utamanya dalam hal ini adalah persatuan negeri-negeri Arab. Karena sesungguhnya mereka lah yang punya kekuatan riil di wilayah Timteng untuk menentang kekuatan Amerika dan sekutunya.


Jadi, kalau kita sangat bernafsu mendemo Amerika, Israel, dan Inggris, maka yang juga (lebih) penting adalah "meneriaki" negeri2 Arab.
Karena kalau Amerika-Israel dan sekutunya, sudah tidak bisa diharapkan lagi. Semua indra mereka sudah tertutup, mungkin juga ditutup rapat2. Sedang negeri2 Arab, paling tidak adalah bagian dari "kita" juga. Kecuali kalau mereka juga sudah merasa tidak (perlu) seperti itu.
Hal senada ternyata juga dilontarkan seorang pakar TimTeng dari LIPI di berita detik.com : .

Dan untuk konteks Indonesiaan, persatuan yg dimaksud juga masih jauh.
Buktinya? Parpol2 yg mengaku Islam makin banyak, makin pecah, makin
jalan sendiri.. Juga Ormasnya..

Sekali lagi, ini bukan kontra-support dari aksi2 yg dilakukan
sekarang, tapi sekedar agar kita tidak 'lupa' apa yg paling strategis
dilakukan...

Paling tidak begitulah pemahaman saya, CMIIW.