photo '..from NoWhere to SomeWhere..' by ak
..karena belajar adalah kewajiban dan kebutuhan seumur hidup.. ...karena kebaikan adalah energi + yang tak lekang oleh waktu...

Rabu, 09 Januari 2008

Batam, bagian sejarah hidupku

Pertama kali terbersit keingintahuan tentang Batam, pada saat akhir masa kuliah waktu itu. Berarti sekitar 98-2000an. Tidak terlalu serius memang, hanya rasa penasaran saja. Walaupun pesona Batam saat itu sudah agak redup -seiring krisis ekonomi negara, toh tetap saja Batam menjadi salah satu daya tarik pencari kerja waktu itu-termasuk saya, disamping terutama Jabotabek tentunya.


Seiring perjalanan nasib, Batam terlupakan. Saya tenggelam di tengah hiruk pikuk Jabodetabek. Lima tahun cukup membuat saya tahu 'jeroan' jakarta. Termasuk rasa frustasi menghadapi stress sehari-hari. Di kantor maupun di jalanan. Di dekat tempat tinggal, maupun di arena belanja dan hiburan keluarga (lha.. sampe hiburan pun bikin stress, parah kan??!!:D).
Hal ini membuat mimpi untuk 'hidup damai' di daerah kembali muncul. Mulailah saya melirik-lirik kantong industri daerah, selain jabotabek pokoknya. Kalimantan, Sumatera, Jawa Timur (terutama), juga Batam. Kebetulan, keluarga juga punya 'kepentingan' yang bisa disinkronkan.

Januari 2006, terbukalah kesempatan itu. Iseng2 saya chating dengan teman lama. Dia di Batam. Kebetulan tempatnya kerja lagi mencari orang. Kira-kira cocok dengan profil saya. Terkirimlah CV. Tidak lama. Tidak perlu waktu sejam buat si Bosnya teman untuk 'menaruh hati' pada saya, eh pada CV saya maksudnya :). Secara teknis akan diatur interview dan terutama urusan administrasi dengan team rekrutmen HRD. Proses terakhir ini ternyata tidak lancar. Seminggu, 2 minggu, tidak ada kabar. Entah dimana 'slilit'nya, yang jelas tidak ada panggilan pada akhirnya.

Terus terang kantor saya saat itu 'tidak jelek'. Di kawasan Sudirman, dan dengan mekanisme kerja yg sangat rapi (terlalu rapi malah :D). Saya bisa memilih untuk bertahan (dg serangkaian +- jakarta). Tapi dalam masa itu, temen2 deket mulai tahu bahwa saya sudah 'gelisah' di kantor. . Ya, lirik sana lirik sini. Cari-cari kantor lain maksudnya. Beberapa sempat berproses. Walau tidak lupa juga sembari terus menghidupkan 'mimpi' entrepreneurhsip saya (yg semoga jangan padam).

Ah temen-temen saya memang baik. Tanpa diminta, tiba-tiba seseorang menawarkan 'peluang matang'. Dan anehnya, tempatnya : Batam.
Sebenarnya dia yang sudah diproses lebih dulu. Tapi karena dia cewek dan 'sudah berbuntut', atas pertimbangan keluarga, kesempatan itu tidak diambil.
Diteruskanlah ke saya. Waktunya sedikit paralel dengan cerita ceting di atas. Tapi yang ini lebih agresif :). Kayaknya karena memang lagi butuh orang. Justru saya yang agak lambat. Form pre-interview dan semacamnya agak delay saya kirim.
Tapi begitulah pada akhirnya. Saya pun 'diterbangkan' ke lokasi untuk interview. Semuanya lancar-lancar saja. Dan akhirnya mulailah 'kehidupan baru' saya. Sebagian karena nasib. Sebagian karena 'strategi' pribadi.

Batam, Allah memang menakdirkanku untuk 'mencicipimu'mu :).

____epilog
Cerita ini memang lebih bernuansa personal daripada tulisan lain, yang lebih 'keluar'.
Saya coba mengikuti saran seorang teman, agar blog ini tidak melulu serius :) (masak sih?). Hitung2, agak niru Blog2 personal lain hehe.
Tapi sebentar, ini juga serius: sebenarnya saya tidak bermaksud menulis judul di atas. Paragraf awalnya saya maksudkan untuk berutur tentang satu kesan mendalam saya soal Batam (dan Indonesia:) ), yach.. mungkin di kesempatan berikutnya saya teruskan judul aslinya: Batamku, kau membuatku terharu..
ah.. dasar 'penulis' amatir huehehe..

Tidak ada komentar: